Teruntuk Masa Lalu

Teruntuk Masa Lalu,

Dulu aku sulit membiarkanmu pergi, krna ilmu ikhlas tak ku miliki,
Menyalahkan waktu, mengutuk cerita, membabi buta mencari akar permasalahan dan mencoba memperbaikinya.

Namun apa, tak ada satu pun yg bisa mempersatukan kembali, hati yg hancur, rasa yg juga melebur, dan asa yg telah pergi seiring waktu yg tak bisa mentolelir dan memaafkan kesalahan lagi.

Panjang sekali jika hendak ku tulis, perjalanan menuju ikhlas ku melepas apa yg telah ku angankan sejak dahulu, namun waktu membiarkan ku lupa, hingga hanya puing-puing pelajaran berharga yg tersisa, itu tak ku cari namun ku temukan, di sisa-sisa kepingan hati yang tak bisa ku persatukan kembali.

Subhanallah, aku temukan permata itu, permata berharga, yg dapat ku ambil dari sisa-sisa rasa sakit, emas yg berkilau indah ku dapati dari puing-puing hancurnya perasaan dan harapan, sebongkah kecil bak berlian yg dapat ku ambil dari relung hati terdalam ketika ku mencari keadilan atas rasa cinta yg tersakiti ini.

Kini dapat ku senyumi, masa lalu yg telah tersakiti, masa indah yg dulu ku rasa kebahagiaan terakhir ku, cinta yg ku kira itu jodohku, sayang yg ku kira tulus untukku. Kini dapat ku ikhlaskan perginya, tak lagi ku katakan dgn hati yg teriris, ikhlas yg tak lagi menyembunyikan harapan semu, ikhlas yg tak lagi ku suratkan dengan tangis.

Mari tersenyum kawan, masa lalu mengajarkan keikhlasan, karena jika tidak dihalalkan maka ikhlas adalah satu-satunya jalan.
Terima Kasih fajar, dua tahun ini begitu berharga, semoga seperti itu juga adanya untuk dirimu, tapi jika tidak, maafkan aku, yg hanya hadir sebagai benalu kehidupanmu.

Salam hormat untukmu,
Dari aku, yg dulu menyayangimu dan sekarang mengikhlaskanmu 😊
Bekasi, 02 Agt 2017
Inayah Aljannah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

nadzoman

Kriteria Teks Pidato/Khitobah yang Baik

Do'a Sebelum Belajar