Logika
Ini tak jauh tentang hati, yg seringkali menolak untuk sepaham dengan logika. Ketika ia tak lagi mengindahkan pepatah mungkin di situ kesalahan awal yang beruntut dan membuntut hingga sekarang. Dua kali keheningan malam membuncah, memecah dan menyakiti hati yg mudah patah. Tak jauh kasus pun dari layar, layar handphone yg kabarkan, yang seolah ia pun tak mau aku tau namun aku menguliknya. Aku selalu ingin tau, tapi ujung2 nya sama, aku menangis karna luka, kecewa, tanpa air mata! Karena ku rasa air mata itu terlalu mulia untuk sekedar menetes demi 4 huruf di satu nama. T***. Desir angin tak lagi ku rasa sejuk, dingin malam tak lagi ku rasa menusuk, keringat malah mengucur mewakili 25° suhu Cibitung malam ini. Bara api ini tak dapat ku padamkan sejenak, ia menelisik ke masa lalu, mengingat, tapi aku malah mengutuk semua itu, ku rasa itu bukan salahku, aku tak memulai ketika itu, akupun sempat menolak, namun tidak tau pasti bagaimana akhirnya aku menjatuhkan hati yg lugu ini pada soso...