Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Logika

Ini tak jauh tentang hati, yg seringkali menolak untuk sepaham dengan logika. Ketika ia tak lagi mengindahkan pepatah mungkin di situ kesalahan awal yang beruntut dan membuntut hingga sekarang. Dua kali keheningan malam membuncah, memecah dan menyakiti hati yg mudah patah. Tak jauh kasus pun dari layar, layar handphone yg kabarkan, yang seolah ia pun tak mau aku tau namun aku menguliknya. Aku selalu ingin tau, tapi ujung2 nya sama, aku menangis karna luka, kecewa, tanpa air mata! Karena ku rasa air mata itu terlalu mulia untuk sekedar menetes demi 4 huruf di satu nama. T***. Desir angin tak lagi ku rasa sejuk, dingin malam tak lagi ku rasa menusuk, keringat malah mengucur mewakili 25° suhu Cibitung malam ini. Bara api ini tak dapat ku padamkan sejenak, ia menelisik ke masa lalu, mengingat, tapi aku malah mengutuk semua itu, ku rasa itu bukan salahku, aku tak memulai ketika itu, akupun sempat menolak, namun tidak tau pasti bagaimana akhirnya aku menjatuhkan hati yg lugu ini pada soso...

Sajak

Hujan Aku selalu rindukan hujan, karena gemuruh suaranya khas nyanyian alam, berpadu riak tenggelamkan diri pada keheningan. Aku selalu rindukan hujan karena hadirnya syarat akan ketenangan, membawa rasa pada sunyi, hilangkan riuh, ramai sekitar, memendam jauh. Ranting Aku mencinta, pada ranting yg tak tumbuh, ia kering dan tak hijaukan daunnya. Aku merindu pada tanah yg sungguh tandus, ia tak suburkan tanaman atau rumput sekalipun. Aku hanya mencinta pada bunga mekar di musim semi, ia indah, sangat indah, tapi hanya waktu itu saja, naas nya, musim semi tiap tahun berulang, namun tidak dengan cinta ini, ia gugur bersama gugurnya bunga, namun ia jatuhkan juga daun, ranting, batang, bahkan memaksa akar untuk tak bertahan. Sungguh. Busuk. Akar itu aku, tetap bertahan mencoba tumbuhkan namun sia-sia karena tak ada tunas dan tandus.

Teruntuk Masa Lalu

Teruntuk Masa Lalu, Dulu aku sulit membiarkanmu pergi, krna ilmu ikhlas tak ku miliki, Menyalahkan waktu, mengutuk cerita, membabi buta mencari akar permasalahan dan mencoba memperbaikinya. Namun apa, tak ada satu pun yg bisa mempersatukan kembali, hati yg hancur, rasa yg juga melebur, dan asa yg telah pergi seiring waktu yg tak bisa mentolelir dan memaafkan kesalahan lagi. Panjang sekali jika hendak ku tulis, perjalanan menuju ikhlas ku melepas apa yg telah ku angankan sejak dahulu, namun waktu membiarkan ku lupa, hingga hanya puing-puing pelajaran berharga yg tersisa, itu tak ku cari namun ku temukan, di sisa-sisa kepingan hati yang tak bisa ku persatukan kembali. Subhanallah, aku temukan permata itu, permata berharga, yg dapat ku ambil dari sisa-sisa rasa sakit, emas yg berkilau indah ku dapati dari puing-puing hancurnya perasaan dan harapan, sebongkah kecil bak berlian yg dapat ku ambil dari relung hati terdalam ketika ku mencari keadilan atas rasa cinta yg tersakiti ini. ...

Mohammad Ali Haidar

Satu minggu yang lalu, di pagi hari aku berada di Stasiun Pasar Senen, hendak bertemu temanku yg membawa tiket pulangku ke Cerbon, pertemuan itu adalah pertemuan pertama kita stelah hampir stengah taun kita berdomisili d kota yg berbeda, blm sempat sama sekali bertemu walau berada di satu wilayah yg sama, ya Jabodetabek. Seingatku Stasiun Senen adalah stasiun yg dijanjikan Genta (5 CM) kpd sahabat2 nya, ya seperti biasanya aku selalu merasa seolah2 berada di film itu, apalagi stasiunnya sama, momennya sama bertemu sahabat yg tlh bbrapa bulan ga bertemu. Turun dr KRL yg membawaku dr Jatinegara ke Pasar Senen aku lgsung mencari boarding pass, tmpat yg tlh dijanjikan sebelumnya untuk kita bertemu, tp tdk ku temukan temanku itu, aku telpon, dia blg berada d swalayan sedang membeli makanan untuk sarapan, aku susul dia k swalayan dan aku lihat dia dr pintu kaca dari luar, itu, itu adalah pertama kali aku lihat dia lagi stelah sebelumnya hanya bisa melihat dr layar hp ketika video call, hmm...

K

Lalu aku ingin bercerita, aku mencintaimu, dulu aku gatau ini cinta apa, tp setelah aku tau.. aku lihat ini seperti cinta Moza pada Rahman, tak lebih dari sahabat, namun ku belum rela jika kau skrg menemukan cintamu, karna egoku berbicara bahwa harus aku yg menjadi nomor satu untuk kamu, walau aku tau itu takan mungkin, karna kau punya banyak wanita yg mengagumimu, bisa saja kau memilih satu terbaik di antara mereka, dan aku bukan di antaranya😂 aku possesive, seperti possesive nya aku k haidar, akupun possesive d depan orang2 bahwa ini lho.. mukhlis sama haidar sahabat gue, dan gue paling tau dia di hadapan teman2 nya, ya seperti itu lah kalo kita bersahabat. Semoga persahabatan kita selalu seru seperti ini, doakan aku menjadi wanita sholeha dan segera bertemu jodohku, kalo jodohku kamu juga boleh hahaha ngga deng, kamu kecil kurus ga serasi sama aku wkwkwk. Gue dibikin baper sama Promise dan gue ungkapin ini semua sama lo, gue tulus bersahabat karna gue nyaman dan ngerasa jadi org yg...

Irfan Wisesa

Irfan, selalu ada pelajaran baru yg dapat diambil darinya ketika kita berkongkow bersama. Pantas saja, haidar tak ingin sekalipun melewatkan pertemuan dengannya, memang banyak sekali hal yang dapat ku ambil dari ucapannya, nasihat dan kata2nya. Yang lain.. mungkin hanya tau slengeannya, belum saja mereka tau satu sisi pembicaraan dia yang selalu menjadi wejangan tersendiri bagi orang yg mendengarnya, sejauh ini, memang akupun salah satu orang yg menganggap yg dikatakannya patut diberi tangan kanan untuk menyatakan sepakat, ya inilah mengapa kita bisa bersahabat dekat, berkumpul di komunitas yang berawal dari temen satu kelas, sepermainan, dan perlahan kita menyeleksi secara otomatis siapa yg memang benar2 bisa menemukan titik persamaan persepsi kita, dan itulah kawan kita, sahabat yg akan saling mendukung. Mereka tak enggan bicara apapun ttg kita di hadapan kita, ya itulah sahabat sebenarnya, mendukung ketika benar, mengingatkan ketika kita salah, memberi tahu apa yang ia tahu yg sehar...